Saturday, November 16, 2019

Ziarah Makam Nabi Musa as, Penampar Malaikat Maut

Diantara kisah Nabi yang saya suka membacanya, adalah kisah Nabi Musa as. Sebagaimana saya mencintai Nabi Muhammad s.a.w, begitulah juga saya menyayangi Nabi musa a.s. Baginda merupakan seorang Nabi dan Rasul ululazmi.

Allah mewahyukan kepada Nabi Musa a.s: Tahukah engkau mengapakah Aku mengangkat engkau sebagai Nabi yang terus mendengar kalamku?

Jawab Musa: Engkau yang lebih mengetahui.

Firman Allah: Semasa Aku larikan semua kambing Nabi Syuaib yang engkau pelihara itu, sehingga dengan bersusah payah engkau mengejar kambing kambing itu untuk mengembalikannya, tetapi setelah kembali semuanya engkau tidak sedikitpun merasa jengkel marah, maka itulah sebabnya engkau diangkat menjadi Nabi.
(Kitab Al Hikam)

Nabi Musa a.s adalah kalimullah, Nabi yang menerima wahyu terus dari Allah, satu satunya Nabi yang bercakap tanpa perantaraan, Namanya disebut lebih seratus kali (136) didalam Al Quran dan baginda mendapat banyak gelaran disisi Allah... Diantaranya MUKHLASO, Hamba yang sangat IKHLAS.

Walaupun sebenarnya, kami tiada perancangan untuk melawat makam Nabi Musa as, Alhamdulillah mungkin kerana cinta yang mendalam terhadap baginda, Allah telah mengaturkan ziarah tanpa sengaja ini. Syukur Alhamdulillah. Makamnya sepi, sedih sekali, pemandangannya indah. 



Makam ini terletak 11 km selatan Jericho dan 20 km timur Yerusalem.Kawasan ini seperti padang pasir, bukit batu. Udaranyapun sejuk tidak terlalu panas. Sebuah pemandangan yang sungguh unik dan mengesankan. 


Telah dikisahkan dalam Al- Quranul Karim, Musa as beserta kaum bani Israel telah sesat terkontang kanting di padang Tiih selama 40 tahun, akibat kaumnya tidak berani memasuki tanah Palestin. Padahal nabi Allah ini telah membebaskan mereka dari kekejaman Fir-aun sekaligus memimpin mereka keluar dari negri Mesir. Dalam tempoh tersebut, Nabi Musa as telah meninggal dunia dan dimakamkan.

Ayat yang mengisahkan kedegilan bani israel:

” Mereka berkata: “Hai Musa, kami sekali-sekali tidak akan memasukinya selama-lamanya, selagi mereka ada di dalamnya, karena itu pergilah kamu bersama Tuhanmu, dan berperanglah kamu berdua, sesungguhnya kami hanya duduk menanti di sini saja.”. Berkata Musa: “Ya Tuhanku, aku tidak menguasai kecuali diriku sendiri dan saudaraku. Sebab itu pisahkanlah antara kami dengan orang-orang yang fasik itu”. Allah berfirman: “(Jika demikian), maka sesungguhnya negeri itu diharamkan atas mereka selama empat puluh tahun, (selama itu) mereka akan berputar-putar kebingungan di bumi (padang Tiih) itu. …“(QS.Al-Maidah (5):24-26).

Hadis yang menceritakan kematian Nabi Musa as:

” Malaikat maut dihantar kepada Nabi musa. Apabila ia datangnya, Nabi Musa menampar malaikat. Lantas ia kembali kepada Allah seraya berkata : Engkau utuskan aku kepada seorang hamba yang tidak mahu mati. Maka Allah mengembalikan mata malaikat dan berfirman : Kembalilah dan katakan kepadanya supaya dia letakkan tangannya di belakang lembu jantan. Setiap bulu yang dilitupi oleh tanggannya itu adalah tahun (yang akan dia hidup). Nabi Musa (setelah menyampaikan pesanan dari Allah) berkata : Wahai Tuhan, kemudian apa?. Allah menjawab : kematian. Nabi Musa berkata : Sekaranglah. Kemudian Baginda memohon kepada Allah agar diletakkan berhampiran dengan tanah Palestin sejauh lontaran batu. Abu Hurairah berkata : Rasulullah saw bersabda : Jika aku ada di sana akan aku tunjukkan kuburnya yang berhampiran dengan jalan yang berada dengan pasir merah.”
Riwayat al-Bukhari (1339)( 3407),Muslim (6298)









No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...